Minggu, 06 Maret 2011

Gula Merah/Palm Sugar/ Gula Jawa
berdasarkan bahan dasar pembuatannya dibedakan atas
1. Gula Kelapa ==> bahan dasar dari Nira Kelapa
2. Gula Aren ==> Bahan Dasar dari Nira Aren
3. Gula tebu ==> Bahan Dasar dari Tebu (lebih gampang cair)
Anda tahu Nira itu apa?.. dibawah ini sedikit penjelasan mengenai nira.
Nira merupakan cairan manis yang terdapat di dalam bunga tanaman aren, kelapa dan lontar yang pucuknya belum membuka dan
diperoleh dengan cara penyadapan.
Pada umumnya masyarakat memanfaatkan nira aren dan nira kelapa untuk pembuatan gula merah/gula jawa dan gula semut, selain itu dapat digunakan sebagai minuman segar baik dari niranya langsung maupun nira yang dibuat sirup.
Nira aren dan nira kelapa mempunyai beberapa perbedaan dari segi warna, aroma, rasa maupun kadar kotorannya.
Nira aren terasa lebih manis, lebih jernih dan lebih segar daripada nira kelapa, namun jumlah padatan terlarut nira kelapa
lebih tinggi daripada nira aren (Dyanti, 2002).
Kandungan Gula Jawa:
- Serat pada warna coklatnya
- Kalori
- Kalsium
- protein kasar
- mineral
- vitamin
- senyawa-senyawa yang berfungsi menghambat penyerapan kolesterol di saluran pencernaan.
Syarat Gula merah yang sehat untuk di konsumsi berdasar UJI STANDART SNI.013743.1995
Bau : Normal
Rasa : Normal, Khas
Warna : Kuning sampai kecoklatanAir : Max. 10%bb
Abu : Max. 2%bb
Gula produksi : Max. 10%bb
Jumlah Gula Sebagai Sakrosa : Min. 77%bb
Bagian Yang Tak Larut Dalam Air : Max. 1%bb
Cemaran Logam
- Seng (Zn) : Max 40 mg/kg
- Timbal (Tb) : Max 2 mg/kg
- Tembaga (Cu) : Max 10 mg/kg
- Raksa (Hg) : Max 0,03 mg/kg
- Timah (Sn) : 0 mg/kg
- Cemaran Arsen (As) : Max 40 mg/kg
——————————————————————————————–
Nutrisi, Nilai per 100 gram porsi makanan
sumber http://www.asiamaya.com/nutrients/gulajawa.htm
Air : 1.6 g
Energi : 376 kcal
Energi, : 1573 kj
Protein, : 0 g
Total lemak, : 0 g
Karbohidrat, : 97.3 g
Serat, : 0 g
Ampas, : 0.9 g
Mineral
Kalsium, Ca, : 85 mg
Besi, Fe, :1.91 mg
Magnesium, : Mg, 29 mg
Phospor, P, : 22 mg
Potassium,K : 346 mg
Sodium, Na, : 39 mg
Seng, Zn, : 0.18 mg
Tembaga,Cu : 0.298 mg
Mangan, Mn, : 0.32 mg
Selenium,Se : 1.2 mcg
Vitamin
Vitamin C, asam ascorbic, : 0 mg
Thiamin, : 0.008 mg
Riboflavin, : 0.007 mg
Niacin, : 0.082 mg
Asam Pantothenic, : 0.111 mg
Vitamin B-6, : 0.026 mg
Folate, : 1 mcg
Vitamin B-12, : 0 mcg
Vitamin A, : 0 IU
Vitamin A, RE, : 0 mcg_RE
Vitamin E, : 0 mg_ATE
Lemak
Asam lemak jenuh, saturated, 0 g
4:0, 0 g
6:0, 0 g
8:0, 0 g
10:0, 0 g
12:0, 0 g
14:0, 0 g
16:0, 0 g
18:0, 0 g
Asam lemak tak jenuh, monounsaturated, 0 g
16:1, 0 g
18:1, 0 g
20:1, 0 g
22:1, 0 g
Asam lemak tak jenuh, polyunsaturated, 0 g
18:2, 0 g
18:3, 0 g
18:4, 0 g
20:4, 0 g
20:5, 0 g
22:5, 0 g
22:6, 0 g
Kolesterol, 0 mg
Bagi yang seneng ngopi;
NGOPI PAKE’ GULA KELAPA SERBUK LEBIH KENTAL DAN TERASA NIKMATNYA
MANIEZ SEDIKIT PAHIT CAMPUR GURIH woooww SEDAAA..PP
Resep:
kopi : 1 sendok teh
Crimer : 1 sendok teh
Gula merah serbuk : 1 sendok makan
air mendidih : 100 ml
KESULITAN CARI GULA MERAH SERBUK?!  ato ngn bekerja sama???
hubungi: hasilkebun@gmail.com
atau Call/SMS: 08522-6564-665
Distributor Wilayah Jabodetabek: Bpk Toni  0811152417
Jakarta - Kawasan Ujung Genteng Sukabumi Selatan Jawa Barat bukan hanya dikenal sebagai tempat wisata yang menyajikan keindahan alam yang mempesona. Di tempat ini juga dikenal sebagai sentra pembuatan gula merah pohon kelapa.

Ribuan hektar pohon kelapa yang menjadi bahan baku utama, terbentang jauh sepanjang mata memandang, menghiasi pantai-pantai nan eksotikdi ujung selatan Jawa Barat ini seperti Pantai Pangumbahan, Ombak Tujuh, Cibuaya, Cipanarikan dan lain-lain.

Sebut saja Uti, ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai perajin pembuat gula merah yang menggeluti usaha pembuatan gula merah. Sudah sejak lama ia bersama perajin lainnya cukup berhasil memproduksi gula-gula merah berkualitas yang siap dikonsumsi masyarakat sekitar Sukabumi dan wilayah lainnya.

Dari sadapan nira pohon kelapa, tercipta gula merah yang memiliki cita rasa khas. Berton-ton gula merah itu setiap harinya di hasilkan oleh Uti dan rekan-rekan sesama perajin lainnya di Ujung Genteng.

Menurut Uti, gula merah yang dihasilkan pohon kelapa memiliki cita rasa yang khas. Tak jarang banyak masyarakat yang berminat untuk memakainya. Selain bentuk potongan yang lebih besar dari gula kebanyakan, gula merah pohon kelapa relatif lebih murah. Selain itu, nira dari pohon kelapa bisa setiap hari disadap tanpa perlu khawatir kehabisan pasokan.

Dalam satu lokasi kawasan pembuatan gula merah pohon kelapa, terdapat 40 sampai 50 perajin pembuat gula. Biasanya dalam satu kawasan tersebut ada satu pengelola yang memiliki modal lahan dan perkebunan kelapa yang disebut sebagai si punya kebun. Para perajin ini biasanya diberikan kebebasan untuk mengambil nira kelapa dan mengolahnya menjadi gula, dengan ketentuan si pemilik kebun wajib mendapat setoran produk gula setiap bulannya.

"Satu perajin wajib kasih gula merah 50 kg per bulan ke si punya kebun atau PT," kata Uti saat berbicang dengan detikFinance, di kawasan sentra gula merah Ujung Genteng Sukabumi, Senin (9/3/2009).

Menurutnya dalam satu kawasan setidaknya si pemilik lahan harus menyediakan hingga puluhan hektar pohon kelapa untuk memenuhi kebutuhan bahan baku nira bagi para perajin. Bisa dibayangkan, jika harga 1 kilo gula merah di hargai Rp 7.000 dikalikan 50 kg untuk satu perajin bisa menghasilkan uang Rp 350.000 per bulan buat si pemilik kebun.

Jika itu dikalikan hingga 50 perajin maka setidaknya uang belasan juta akan masuk ke kantong pemilik kebun per bulannya, tanpa harus bersusah payah.

Dari sisi perajin, mengelola pembuatan gula merah cukup menggiurkan juga, maklum rata-rata produksi satu orang perajin bisa menghasilkan 20-30 kg gula merah per harinya. Dari total produksi itu si perajin harus mengumpulkan nira dari puluhan pohon kelapa setiap pagi hari.

"Untuk buat 30 kg gula merah, itu diambil dari sadapan 80 pohon loh," timpal Dadang seorang perajin lainnya.

Menurut Dadang biasanya satu perajin rata-rata mendapatkan sadapan nira mencapai 25 liter per hari. Dari bahan baku itu bisa dihasilkan kurang lebih linier dengan jumlah produksi per kilogram gula.

Dadang mengaku ia bisa mendapat keuntungan bersih per harinya antara Rp 50.000-75.000 per atau setara rata-rata 2 kwintal gula merah per bulan. Ia mengaku biasa menjual kepada tengkulak yang berada di wilayah perkebunan. Keuntungan itu setelah dipotong oleh biaya-biaya untuk kayu bakar kebutuhan 1 bulan kayu dan obat biang.

"Yang berat itu memang di kayu bakar, satu orang sebulan bisa butuh 2 mobil kayu bakar, satu mobil Rp 380.000 dan obat biang sehari Rp 10.000," jelas Uti.

Soal proses pembuatan gula merah kelapa, menurut Dadang tidaklah susah. Setelah memperoleh sadapan di pagi hari, ia harus menyiapkan tungku besar kayu bakar untuk menggodok nira kelapa. Proses penggodokannya memakan waktu hingga 2 sampai 3 jam, setelah itu adonan mulai mengental dan siap untuk di taruh ke cetakan bambu.

"Kita memang jual Rp 7.000 per kilo, tapi saya juga nggak tahu dari tengkulak jual ke pasar Sukabumi berapa," ucap Dadang.

Meskipun begitu kata Dadang, usaha pembuatan gula merah rumahan baginya cukup bisa menghidupi keluarganya. Selain itu, pasar gula merah juga cukup tinggi terutama untuk keperluan bahan baku makanan, minuman dan lain-lain. Sehingga ia optimistis industri semacam ini meskipun berskala kecil bisa menjadi roda ekonomi masyarakat desa. (hen/ir)

ini kawan,salah satu serangga kesukaan ku

Capung ditengarai jadi indikator masih sehatnya udara di suatu wilayah. Untuk mengetahui lebih banyak tentang binatang yang lincah terbang dan warna yang cantik serta sayap yang indah terterpa sinar matahari ini, baca yang satu ini. 

Capung yang terdiri dari 5.000 spesies di dunia ini masuk dalam kelompok serangga yang tergolong dalam rodo Odonata. Ia bisa hidup mulai dari ketinggian lebih dari 3.000 meter diatas permukaan laut di hutan, sawah, kebun, sungai, dan danau. Capung tak bisa hidup jauh dari air. 

Capung adalah serangga yang mengalami metamorfosis yang tidak sempurna, yaitu telur, nimfa, dan dewasa. Ia senang bertelur di daerah yang berair. Saat masih menjadi nifa, capung akan memangsa berudu dan ikan-ikan kecil, lalu setelah dewasa ia akan menyantap serangga seperti kutu, ngengat, nyamuk, kupu-kupu, juga kepik. 

Kelebihan capung ada banyak, misalnya pada bagian yang paling menonjol dari capung yaitu matanya. Pada sepasang matanya terdapat 30.000 lensa berbeda, sehingga pandangannya sangat luas. Selain itu capung adalah serangga tercepat di dunia, ia mampu terbang dengan kecepatan 97 km/jam dan mampu melakukan perjalanan sejauh 137 km dalam satu hari. 
Capung ditengarai jadi indikator masih sehatnya udara di suatu wilayah. Untuk mengetahui lebih banyak tentang binatang yang lincah terbang dan warna yang cantik serta sayap yang indah terterpa sinar matahari ini, baca yang satu ini.

Capung yang terdiri dari 5.000 spesies di dunia ini masuk dalam kelompok serangga yang tergolong dalam rodo Odonata. Ia bisa hidup mulai dari ketinggian lebih dari 3.000 meter diatas permukaan laut di hutan, sawah, kebun, sungai, dan danau. Capung tak bisa hidup jauh dari air.

Capung adalah serangga yang mengalami metamorfosis yang tidak sempurna, yaitu telur, nimfa, dan dewasa. Ia senang bertelur di daerah yang berair. Saat masih menjadi nifa, capung akan memangsa berudu dan ikan-ikan kecil, lalu setelah dewasa ia akan menyantap serangga seperti kutu, ngengat, nyamuk, kupu-kupu, juga kepik.

Kelebihan capung ada banyak, misalnya pada bagian yang paling menonjol dari capung yaitu matanya. Pada sepasang matanya terdapat 30.000 lensa berbeda, sehingga pandangannya sangat luas. Selain itu capung adalah serangga tercepat di dunia, ia mampu terbang dengan kecepatan 97 km/jam dan mampu melakukan perjalanan sejauh 137 km dalam satu hari.